Sabtu, 19 Juni 2010

Dana Aspirasi,Berkah atau Bumerang

Minggu-minggu DPR,buat ulah lagi anggota dewan terhormat dari fraksi golkar mengusulkan
pembagian uang rakyat 15 milyar per anggota dewan(daerah pemilihan) atau sekitar 8,4 triliun yg akan digelontorkan dari APBN.Program ini bernama”Dana Aspirasi rakyat”.Sebuah program yg sangat bagus sebenarnya,tapi apakah program itu nantinya akan tepat sasaran?bagaimana akuntabilitas dan pengawasannya?apakah tidak timbul disfungsi anggota dewan?pertanyaan-pertanyaan yg mengelitik sebagian publik,Mengingat uang 8,4 t itu bukanlah sedikit,itu juga uang kita(rakyat) yg wajib kita awasi pemakaiannya.Jika program ini tepat sasaran,akuntabilitasnya jelas,mekanisme pengawasannya transparan.tentu program ini menjadi berkah bagi kita,tapi kalau semuanya masih kabur tentu lah menjadi bumerang bagi anggota dewan,pemerintah dan kita rakyak Indonesia.

Kamis, 10 Juni 2010

Bahasamu bingungkan aku.

Ya,bahasa tubuhmu,matamu,sungguh buat aku bingung,kadang bahasamu marah,kadang suka,kadang benci.tahukah kamu gara-gara bahasamu itu,buat aku jadi ragu padamu.apakah aku mengatakannya atau tidak.kau memang mahluk unik,itu yg buat aku suka.. Tapi bahasamu bingungkan aku..to "i"

Kamis, 03 Juni 2010

Pilkada, ciptakan demokrasi semu

Pemilihan kepala daerah(pilkada),sejatinya sebagai manifestasi dari demokrasi,namun itu hanyalah dalam teori.faktanya pilkada hanya jalan untuk mencari kekuasaan dan menjadi "raja-raja"kecil didaerahnya masing-masing.Para calon dan partai pengusung tidak pernah mendidik masyarakat menjadi pemilih cerdas,pemilih yang rasional.tapi mereka diciptakan menjadi pemilih emotional(asal populer,asal ada uang,asal sukunya sama,dll).Akibatnya munculah pemimpin2(gubenur,bupati,walikota) yg mendewakan kekuasaan,menumpuk kekayaan,bertangan besi,mengedepankan nepotisme dari pada profesionalisme.Terkadang prinsip2 demokrasi ditabrak untuk mencapai tujuan.Butuh berapa tahun lagikah negara ini menjadi negara yang dewasa dan cerdas berdemokrasi?.haruskah ada reformasi jilid 2 atau REVOLUSI?jika kita masih tetap begini,sepertinya pilkadapun hanya ciptakan Demokrasi semu,demokrasi yg hambar,tanpa rasa dan hanya berjalan ditataran teoritis,dan MIMPI..