Minggu, 29 Agustus 2010

Indonesiaku sayang,Indonesiaku malang

Beberapa waktu yang lalu,kita memperingati hari kemerdekaan yang ke-65. Sebuah umur yang bukan muda lagi. Dalam perjalanan sejarah bangsa banyak dinamika yang telah kita lewati,dari masa pra kemerdekaan,masa perjuangan,orde lama,orde baru dan orde reformasi. Setiap fase itu selalu diwarnai dinamika yang tercatat dalam sejarah bangsa,sejarah tentang kebaikan maupun sejarah tentang keburukan. Di umur yang ke-65 inipun Indonesia tidak terlepas dari berbagai masalah.Mulai dari kasus korupsi,meledaknya tabung gas,terorisme,bencana,Perampokan,bahkan yang paling mengiris hati diperingatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-65 ini,negara serumpun kita,Malaysia kembali menginjak-injak harkat dan martabat Indonesia yang kita cintai ini. Malaysia kembali buat anak bangsa jadi marah dengan menangkap 3 orang warga negara kita,yang tidak bersalah. Mereka hanya anak bangsa yang menjaga kedaulatan ibu pertiwinya. Namun yang membuat hati ini menangis Pemerintah tampak begitu lemah ketika menghadapi Malaysia,Pemerintah begitu gugup menghadapi Malaysia,padahal telah banyak perbuatan Malaysia yang membuat anak bangsa jadi marah. Mengapa kita berani tegas terhadap malaysia. Perang memang bukan jalan satu-satunya,namun apabila kedaulatan,harkat dan martabat bangsa telah diinjak-injak tidak berlebihan rasanya kita memberi pelajaran kepada negara Malaysia,dan yakinlah Rakyat akan mendukung penuh Pemerintah. Seandainya para pejuang bisa berteriak dari dalam kuburnya,saya yakin mereka berteriak dan menangis melihat Indonesia saat ini..dan mereka akan berkata INDONESIAKU SAYANG,INDONESIAKU MALANG

Jumat, 13 Agustus 2010

HUT RI,jangan hanya seremonial


Tanggal 17 nanti bangsa ini akan memperingati hari kemerdekaan yang ke 65. Sebuah umur yang cukup tua,tapi apa makna sebuah kemerdekaan itu,apakah kemerdekaan itu cukup dimaknai dengan panjat pinang,lomba baris-berbaris,lomba makan kerupuk ataupun lomba-lomba lain yang selalu menjadi rutinitas masyarakat kita setiap peringatan hari kemerdekaan?. Rasa terlalu picik bila kita memaknai hari kemerdekaan hanya dari acara-acara seremonial seperti,mungkin arwah para pejuang akan menangis jika kita hanya memaknai kemerdekaan dengan rutinitas itu saja. Benarkah kita sudah merdeka?merdekakah kita dari ketidakadilan,kebodohan,kemiskinan?. Mungkin dalam arti sempit kita sudah merdeka,tetapi kemerdekaan sesungguhnya masih jauh dari harapan...